Industri Pangan Indonesia Bersiap Hadapi COVID-19
Saat ini wabah virus korona (coronavirus disease) atau yang lebih dikenal dengan COVID-19 telah menjangkit hampir semua negara di dunia. Wabah yang telah ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) ini berdampak cukup besar terhadap berbagai hal.
Orang tidak bisa keluar dan melakukan aktivitas seperti biasanya di luar rumah karena ada larangan atau pembatasan yang dilakukan Pemerintah, termasuk di Indonesia. Sementara di sektor ekonomi, banyak industri di dalam negeri yang juga terdampak, termasuk industri pangan olahan.
Di tengah kondisi seperti ini, Pemerintah secara tepat memberikan dukungan yang baik kepada industri pangan olahan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan strategis. Pemerintah terus menjaga produktivitas hingga distribusi sektor industri pangan di dalam negeri, agar pasokan pangan bagi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada pelaku industri pangan di dalam negeri yang tetap semangat memacu produktivitasnya di tengah kondisi tekanan ekonomi global sampai pada dampak dari pandemi COVID-19.
Menperin Agus Gumiwang optimistis, industri pangan olahan masih memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini. Kemenperin mencatat, sepanjang tahun 2019, industri pangan olahan tumbuh sebesar 7,78% atau melampaui pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,02%. Selain itu, industri ini memberikan sumbangsih paling besar terhadap nilai ekspor nasional, dengan menembus angka USD27,28 miliar. Berikutnya, industri pangan olahan menyetor nilai investasi hingga Rp54 triliun.
Seperti diketahui, industri pangan olahan merupakan salah satu sektor manufaktur andalan yang selama ini memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, baik itu melalui capaian nilai investasi maupun ekspor. Bahkan, industri ini juga dikategorikan sebagai sektor strategis lantaran menjadi penyedia pangan bagi masyarakat.
Sebagai salah satu industri yang terdampak oleh wabah COVID-19 ini, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) terus melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah, untuk mengupayakan yang terbaik bagi industri pangan olahan. Ketua Umum GAPMMI, Adhi S Lukman menyampaikan, pihaknya bertekad mendukung Pemerintah dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah kondisi sulit saat ini, termasuk dampak dari pandemi COVID-19.
Menurutnya, dunia usaha saat ini tidak lagi memikirkan untung rugi, tapi bagaimana bersama-sama dengan pemerintah mengatasi masalah yang sedang terjadi, sehingga bisa pulih dengan cepat. Dari pengalaman beberapa negara, produk pangan olahan menjadi salah satu andalan untuk ketersediaan pangan saat menghadapi sebuah bencana atau musibah.