08119322626/27   gapmmi@cbn.net.id  

×

Industri Aneka Pangan Terhambat Dampak Kelangkaan Garam

Industri Aneka Pangan Terhambat Dampak Kelangkaan Garam

Pada 4 Februari 2025, GAPMMI menghadap ke Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono, dan jajarannya untuk melakukan audiensi membahas ketersediaan bahan baku garam industri aneka pangan. Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran industri pangan terkait kualitas dan ketersediaan garam lokal yang belum memenuhi standar produksi. Adapun PT Garam diundang Menteri KKP untuk ikut hadir dan melaporkan perkembangan garam.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman, mengapresiasi upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada garam nasional, dan mendorong pemakaian garam lokal untuk kebutuhan industri melalui Peraturan Presiden No. 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional. Meskipun demikian, GAPMMI memandang upaya ini harus disertai dengan peta jalan swasembada garam yang komprehensif dengan mempertimbangkan kemampuan industri garam lokal saat ini, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini untuk menjamin agar industri aneka pangan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional tidak dirugikan, dan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. GAPMMI juga menyampaikan bahwa sebagian industri aneka pangan membutuhkan bahan baku garam industri dengan spesifikasi tertentu, yaitu spesifikasi kadar NaCl minimal 97%, kadar Ca dan Mg < 600 ppm, dll. Kesesuaian spesifikasi ini untuk menjamin produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan dan aman dikonsumsi masyarakat.

Menteri KKP menyatakan komitmennya untuk mendukung industri pangan dengan memastikan ketersediaan bahan baku garam yang berkualitas. PT Garam juga berjanji akan terus berupaya meningkatkan produksi dan kualitas garam lokal agar dapat memenuhi kebutuhan industri.

Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret untuk mengatasi masalah ketersediaan dan kualitas garam industri aneka pangan, sehingga industri pangan di Indonesia dapat terus berkembang dan memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh konsumen.

Pada 5 Februari 2025, Presiden RI Prabowo Subianto mengadakan rapat terbatas dengan jajaran Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta. Rapat ini membahas kesiapan sektor pangan nasional menjelang bulan Ramadhan 2025, dengan fokus pada ketersediaan gula dan garam. Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, melaporkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mencapai swasembada garam, terutama untuk kebutuhan aneka pangan. Meskipun produksi dalam negeri telah meningkat, sektor industri masih memerlukan pasokan tambahan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan garam di pasaran.